Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 03 Oktober 2013

Berbagai Macam Motif Batik


Motif batik adalah kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan (Sewan Susanto,  1980:212). Motif batik terdiri dari dua bagian, yaitu ornamen motif batik dan isen motif batik

Penggolongan motif batik


1.  Motif Batik Geometris

Motif Geometris adalah motif-motif batik yang ornament-ornamennya merupakan susunan geometris. Ciri ragam hias geometris ini adalah motif tersebut mudah dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang  disebut satu  “raport”.  Golongan  geometris  ini  pada  dasarnya  dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:

a.   Raportnya berbentuk seperti ilmu ukur biasa, seperti bentuk-bentuk segiempat, segiempat panjang atau lingkaran. Motif batik yang memiliki raport segi empat adalah golongan Banji, Ceplok, Ganggang, Kawung.
b.   Raportnya tersusun dalam garis miring, sehingga raportnya berbentuk semacam belah ketupat. Contoh motif ini adalah golongan parang dan udan liris.


Contoh Motif Geometris



2.  Motif Batik Non Geometris


Motif non geometris adalah motif-motif batik yang tidak geometris. Termasuk dalam motif ini   adalah  motis  Semen,  Buketan,  Terang  Bulan.  Motif-motif  golongan  non  geometris tersusun dari ornament-ornamen tumbuhan, Meru, Pohon Hayat, Candi, Binatang, Burung, Garuda, Ular (Naga) dalam susunan tidak teratur menurut bidang geometris meskipun dalam
bidang luas akan terjadi berulang kembali susunan motif tersebut.


Ornamen Motif Batik


Ornamen motif batik terdiri atas ornamen utama dan ornamen pengisi bidang.

a. Ornamen utama adalah suatu ragam hias yang mempunyai arti, sehingga susunan ornamen- ornamen itu dalam suatu motif membuat jiwa atau arti daripada motif itu sendiri.
Contoh:

  • Sawat atau lar, melambangkan mahkota atau penguasa tertinggi
  • Meru melambangkan gunung atau tanah
  • Lidah api atau Modang, melambangkan nyala api
  • Ular/naga, melambangkan air
  • Burung, melambangkan angin
Contoh ragam Hias :

 b.Ornamen tambahan tidak mempunyai arti dalam pembentukan motif dan berfungsi sebagai pengisi bidang. Bentuk lebih kecil dan sederhana. Dalam satu motif dapat diisi satu atau beberapa ornament pengisi.


Isen motif batik


Motif batik terdiri dari ornamen utama dan ornamen pengisi. Isen motif batik adalah berupa titik-titik, garis-garis, gabungan titik dan garis yang berfungsi untuk mengisi ornamen-ornamen dari motif atau pengisi bidang diantara ornamen-ornamen tersebut. Isen motif ada bermacam- macam dan sekarang masih berkembang, seperti: cecek, cecek pitu, sisik melik, cecek sawut, cecek sawu daun, sisik gringsing, galaran, rambutan, sirapan, cacah gori, dan sebagainya.



Makna Masing Masing Motif Batik

Motif Batik Bondet

Motif Batik Ceplok kesatrian

Motif Batik Grompol

Motif Batik Grompol

Motif Batik Parang kusumo

Motif Batik Satria Manah

Motif Batik Semen Gendong

Motif Batik Semen Rente

Motif Batik Sido Mukti

Motif Batik Tambal

Motif Batik Truntum

Motif Batik Kawung Prabu
Motif Parang Rusak Barong

Untuk lebih memahami makna batik, ada dua daerah asal batik yang perlu dipelajari yaitu daerah Yogyakarta dan daerah Solo.

1.   Batik daerah Solo


Daerah Solo merupakan kerajaan dengan segala tradisi dan adat istiadatnya. Ragam hias batik diciptakan dengan pesan dan harapan semoga membawa kebaikan bagi pemakai. Semua dilukiskan secara simbolis, misalnya:
a.   Ragam hias larangan dan dianggap sakral, hanya dikenakan raja dan keluarganya yaitu parang rusak barong, sawat dan kawung.

b.   Ragam hias slobog, berarti agak besar/longgar dipakai untuk melayat. harapannya semoga arwah yang meninggal tidak mendapat halangan.

c.    Sidomukti, dipakai pengantin. Sido berarti terus menerus dan mukti berarti hidup berkecukupan.

d.   Truntum, dipakai orang tua pengantin.

Truntum berarti menuntun, maknanya orang tua menuntun mempelai memasuki hidup baru

e.   Satria Manah, dipakai wali pengantin pria ketika meminang dengan harapan semoga lamaran sang pria dapat diterima dengan baik oleh pihak wanita.

f.    Semen Rante, dipakai wali pengantin wanita ketika menerima lamaran. Rantai melambangkan ikatan yang kokoh.Harapannya jika lamaran telah diterima, pihak wanita menginginkan hubungan erat dan kokoh yang tidak
dapat lepas lagi.

g.   Parang   Kusumo,   dipakai   gadis   pada upacara  tukar   cincin.   kusumo  berarti bunga yang sedang mekar


h.   Pamiluto,  dikenakan  ibu  si  gadis  pada upacara  tukar  cincin.  Berasal  dari  kata pulut, melambangkan harapan ibu agar pasangan    dara    dan    pria    tidak terpisahkan lagi.

i.    Bondet, dipakai pengantin wanita pada malam    pertama.    Berasal    dari    kata bundet berarti saling mengikat

k.    Ceplok Kasatriyan, dipakai sebagai kain untuk upacara kirab pengantin. Batik ini digunakan oleh golongan menengah ke bawah. Pemakainya agar terlihat gagah dan memiliki sifat ksatria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar