Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 03 Oktober 2013

Motif Batik dengan Makna dan Filosofi yang Terkandung Di Dalamnya

Sahabat proinspector yang baik hati, kali ini saya akan membahas tentang hal yang sangat menarik yaitu Macam Macam Motif Batik dengan Makna dan Filosofi yang Terkandung Di Dalamnya. Kain batik yang diidentikkan sebagai kain Nusantara kini berkembang menjadi industri modern. Konsekuensi dari masuknya batik ke dalam industri modern, batik dituntut mengikuti perkembangan    zaman,    sesuai    perkembangan    mode    dan    dengan    tuntutan    pasar. Perkembangan  batik  yang  mengikuti  perkembangan zaman  dari  tahun  ke  tahun  akhirnya menunjukkan dinamika beragam.

Batik  sebagai  produk  seni  adiluhung, awalnya  kelahirannya  banyak  diwarnai  simbol- simbol keraton. Penggunaannya pun seperti masih terbatas didominasi oleh kalangan keraton. Tapi akibat pergeseran waktu, batik pun kemudian menjadi komoditas yang diperdagangkan secara luas. Dewasa ini, penggunaan batik sudah mulai memasyarakat. Batik juga sudah mulai digunakan tidak hanya dalam upacara adat, namun juga dalam keseharian. Mulai bermunculan baju-baju yang  bermotif  batik.  Hingga  saat ini  banyak  sekali  tempat tempat khusus yang menjual batik ini. Mulai dari batik yang benar-benar sakral dan murni, hingga batik modifikasi yang diaplikasikan dalam pakaian sehari-hari.

Dalam perkembangannya, upaya membuat kain Nusantara bisa memenuhi kebutuhan masa kini mengambil beragam bentuk. Bukan hanya ragam hias yang disesuaikan kebutuhan saat ini atau benang kapas diganti sutra untuk mendapatkan kain yang lebih ringan dan lebih mudah  disesuaikan untuk berbagai keperluan, melainkan juga cara kain tersebut digunakan, terutama ketika kain tersebut ditujukan untuk busana.Saat ini batik telah menjadi tren baru di tengah masyarakat. Tak hanya sandang yang menggunakan kain batik sebagai bahannya. Sarung bantal, gordyn, dan seprei pun telah ada yang  menggunakan kain batik. Ini adalah awal mula yang baik bagi pelestarian seni batik. Awalnya harus  mencintai dahulu, kemudian muncul rasa andarbeni (memiliki) dan akhirnya
nguri-uri (melestarikan).


Arti dan Makna Batik


Secara etimologis batik mempunyai pengertian akhiran “tik” dalam kata “batik” berasal dari kata menitik atau menetes. Dalam bahasa kuno disebut serat, dan dalam bahasa ngoko disebut “tulis” atau menulis dengan lilin. Menurut Kuswadji (1981:2) “mbatik” berasal dari  kata “tik” yag berarti kecil. Dengan demikian dapat dikatakan “mbatik” adalah menulis atau menggambar serba rumit (kecil-kecil).

Arti  batik  dalam  Kamus  Umum  Bahasa  Indonesia  ialah  kain  dan  sebagainya  yang bergambar (bercorak beragi) yang pembuatannya dengan cara titik (mula-mula ditulisi atau ditera dengan lilin lalu diwarnakan dengan tarum dan soga) (WJS Poerwadarminta,1976:96).
Pendapat senada dikemukakan Murtihadi dan Mukminatun (1997:3) yang menyatakan batik adalah cara pembuatan bahan sandang berupa tekstil yang bercorak pewarnaan dengan menggunakan lilin sebagai penutup untuk mengamankan warna dari perembesan warna yang lain di dalam pencelupan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa batik adalah bahan tekstil  hasil pewarnaan menurut corak khas motif batik, secara pencelupan rintang dengan menggunakan lilin batik sebagai bahan perintang.

Yang dimaksud dengan teknik membuat batik adalah proses proses pekerjaan dari tahap persiapan kain sampai menjadi kain batik. Pekerjaan persiapan meliputi segala pekerjaan pada kain   mori  hingga  siap  dibuat  batik  seperti  nggirah/ngetel  (mencuci),  nganji(menganji), ngemplong(seterika,  kalendering.   Sedangkan  proses  membuat  batik  meliputi  pekerjaan pembuatan batik yang sebenarnya terdiri dari pelekatan lilin batik pada kain untuk membuat motif,   pewarnaan   batik   (celup,   colet,   lukis/painting,   printing),   yang   terakhir   adalah penghilangan lilin dari kain . (Sewan Soesanto, 1974).

Untuk membuat motif batik dapat dilakukan dengan cara secara tulis tangan dengan canting  tulis (batik tulis), menggunakan cap dari tembaga disebut batik cap, dengan jalan dibuat motif  pada  mesin printing (batik printing), dengan cara dibordir disebut batik bordir, serta dibuat dengan kombinasi kombinasi cara cara yang telah disebutkan.

Kain batik adalah kain yang motifnya bercorak batik yang dibuat/digambar dengan cara pelekatan lilin (malam). Sedangkan kain bermotif   batik adalah kain yang bermotif/bercorak batik  tetapi motifnya tidak digambar melalui pelekatan lilin batik, biasanya dengan mesin printing tekstil.
Teknologi  pembuatan  batik  di  Indonesia  pada  prinsipnya  berdasarkan  (Resist  Dyes Technique” (Teknik celup rintang) dimana pembuatannya semula dikerjakan dengan cara ikat- celup  motif  yang  sangat  sederhana,  kemudian  menggunakan  zat  perintang  warna.  Pada mulanya sebagai zat perintang digunakan bubur ketan, kemudian  diketemukan zat perintang dari malam(lilin) dan digunakan sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar